Blog Is Under Construction

IT (9) Tutorial (1)

Selasa, 13 September 2011

Sekilas Tentang BIOS

BIOS atau Basic Input/Output System adalah program pertama yang diakses oleh prosesor selama start up untuk memastikan bahwa semua program dasar lainnya seperti hard drive, port, peripheral dan CPU berada dalam kondisi kerja yang baik. BIOS berbeda dari sistem operasi komputer. Sistem operasi berada pada hard drive dan menyediakan user interface yang dapat dilihat pada layar setelah start up. Program BIOS, di sisi lain, dapat ditemukan tepat di chip memori flash atau ROM yang terletak di motherboard. Ini adalah kebutuhan dasar untuk melakukan booting pada komputer.


Fungsi BIOS
BIOS memiliki beberapa fungsi di komputer tapi tugas yang paling penting adalah untuk memuat sistem operasi. BIOS menyediakan instruksi pertama kepada mikroprosesor untuk mengaktifkan komputer. Petunjuk dari BIOS untuk mikroprosesor selama start up adalah sebagai berikut: power on self test (POST) yang menguji status pengoperasian semua hardware di komputer, aktivasi chip BIOS lainnya di beberapa komponen komputer lain seperti SCSI dan kartu grafis, memeriksa dan pengelolaan peripheral komputer melalui rutinitas tingkat rendah selama proses start-up, dan manajemen clock, hard drive dan pengaturan lainnya.
BIOS Sequence
Urutan yang biasa pada program BIOS selama start up dimulai dengan memeriksa setup Complementary metal oxide semiconductor (CMOS) untuk penyesuaian setting, memuat driver perangkat dan penangan interrupt berbagai perangkat keras komputer, menginisialisasi manajemen daya dan register, melakukan self test untuk power, menampilkan pengaturan sistem , menentukan perangkat bootable dalam komputer, dan memulai urutan boot.
Mengubah Pengaturan melalui CMOS
Untuk mengubah pengaturan dalam setup CMOS, dengan key tertentu atau kombinasi tombol tertentu harus ditekan selama masa awal start up. Instruksi untuk ini biasanya dapat ditemukan di bagian bawah tampilan layar pertama selama proses start up. Setelah memasuki pengaturan CMOS, beberapa pilihan tersedia untuk pengguna. Mengatur tanggal dan waktu sistem serta mengubah urutan boot, pengaturan plug and play, konfigurasi driver, pengaturan memori, Pengaturan password, dan pengaturan power adalah beberapa pengaturan yang dapat diubah pada halaman ini.
Mengupdate BIOS
BIOS, terutama pada komputer lama, dapat diperbarui dari waktu ke waktu. Hal ini agar program BIOS dapat mengenali perangkat yang baru saja diproduksi. Untuk meng-upgrade atau mengubah BIOS komputer, program khusus dari produsen BIOS biasanya diperlukan. Update BIOS yang digunakan harus sesuai varian BIOS asli.
Update dilakukan dengan memeriksa BIOS informasi revisi dan tanggal yang disediakan pada layar selama start up dan membandingkan ini dengan daftar update di BIOS website produsen. Upgrade biasanya dilakukan dengan program utilitas tertentu tapi kadang-kadang update dapat didownload secara terpisah. Program utilitas untuk memperbarui harus disalin ke dalam floppy disk atau yang lebih keren sekarang adalah flash disk dan CDR dan dimasukkan ke disk drive waktu boot komputer Anda. Ini akan menghapus yang lama dan menginstal program BIOS yang baru.

Selasa, 06 September 2011

Microsoft .NET Framework

Microsoft .NET Framework merupakan sebuah perangkat lunak kerangka kerja yang berjalan utamanya pada sistem operasi Microsoft Windows,saat ini .NET Framework umumnya telah terintegrasi dalam distribusi standar Windows (mulai dari Windows Server 2003 dan versi-versi Windows yang lebih baru). Kerangka kerja ini menyediakan sejumlah besar pustaka pemrograman komputer dan mendukung beberapa bahasa pemrograman serta interoperabilitas yang baik sehingga memungkinkan bahasa-bahasa tersebut berfungsi satu dengan lain dalam pengembangan sistem. Berbeda halnya dengan tipikal aplikasi konvensional umumnya, program yang ditulis dengan memanfaatkan .NET Framework berjalan pada lingkungan perangkat lunak melalui Common Languange Runtime (CNR),dan bukan perangkat keras secara langsung. Hal ini memungkinkan aplikasi yang dibuat di atas .NET secara teoritis dapat berjalan pada perangkat keras apapun yang didukung oleh .NET Framework. Perangkat lunak ini adalah kunci penawaran utama dari Microsoft, dan dimaksudkan untuk digunakan oleh sebagian besar aplikasi-aplikasi baru yang dibuat untuk platform Windows.Pada dasarnya, .NET Framework memiliki 2 komponen utama: CLR dan .NET Framework Class Library.

Program - program yang ditulis untuk .NET Framework dijalankan pada suatu lingkungan software yang mengatur persyaratan-persyaratan runtime program. Runtime environment ini, yang juga merupakan suatu bagian dari .NET Framework, dikenal sebagai (CLR). CLR menyediakan penampilan dari application virtual machine, sehingga para programmer tidak perlu mengetahui kemampuan CPU tertentu yang akan menjalankan program. CLR juga menyediakan layanan-layanan penting lainnya seperti jaminan keamanan, pengaturan memori, garbage collection dan exception handling / penanganan kesalahan pada saat runtime. Class library dan CLR ini merupakan komponen inti dari .NET Framework. Kerangka kerja itu pun dibuat sedemikian rupa agar para programmer dapat mengembangkan program komputer dengan jauh lebih mudah, dan juga untuk mengurangi kerawanan aplikasi dan juga komputer dari beberapa ancaman keamanan.
CLR adalah turunan dari CLI (Common Language Infrastructure) yang saat ini merupakan standar ECMA. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan mengunjungi situs ECMA disini
Solusi-solusi program pembentuk class library dari .NET Framework mengcover area yang luas dari kebutuhan program pada bidang user interface, pengaksesan data, koneksi basis data, kriptografi, pembuatan aplikasi berbasis web, algoritma numerik, dan komunikasi jaringan. Fungsi-fungsi yang ada dalam class library dapat digabungkan oleh programmer dengan kodenya sendiri untuk membuat suatu program aplikasi baru.
Pada berbagai literatur dan referensi di Internet, .NET Framework seringkali disingkat menjadi .NET saja.

.NET Framework sebagai platform

.NET seringkali juga dapat diartikan sebagai platform, yang merupakan suatu lingkungan terpadu untuk pengembangan dan eksekusi untuk berbagai macam bahasa pemrograman dan kumpulan library untuk bekerja sama membuat dan menjalankan aplikasi berbasis Windows yang lebih mudah untuk dibuat, diatur, didistribusikan, dan diintegrasikan dengan sistem jaringan lain.
Dalam perkembangannya, .NET seringkali dikaitkan pula dengan versi Visual Studio yang sesuai dengan dukungan versi yang bersangkutan untuk pengembangan aplikasi. Berikut ini versi .NET dan versi Visual Studio yang terkait:

Versi

Microsoft memulai pengembangan .NET Framework di akhir 1990 dengan nama awal Next Generation Windows Services (NGWS). Pada akhir 2000 versi beta .NET 1.0 dirilis
Versi 3.0 dari .NET Framework disertakan di Windows Server 2008 dan Windows Vista. Version 3.5 disertakan di Windows 7, dan bisa juga diinstall di Windows XP maupun Windows Server 2003. Pada 12 April 2010 .NET Framework 4 dirilis bersamaan dengan applikasi Visual Studio 2010.
.NET Framework terdiri dari dua versi yaitu mobile dan embedded. Versi mini dari framework .NET Compact Framework, tersedia untuk platform smartphone khususnya Windows CE dan Windows Mobile. .NET Micro Framework lebih ditargetkan untuk device yang membutuhkan kinerja tinggi.
VersionVersion NumberRelease DateVisual StudioDefault in Windows
1.01.0.3705.02002-02-13Visual Studio .NET
1.11.1.4322.5732003-04-24Visual Studio .NET 2003Windows Server 2003
2.02.0.50727.422005-11-07Visual Studio 2005Windows Server 2003 R2
3.03.0.4506.302006-11-06Windows Vista, Windows Server 2008
3.53.5.21022.82007-11-19Visual Studio 2008Windows 7, Windows Server 2008 R2
4.04.0.30319.12010-04-12Visual Studio 2010
.NET 2.0, 3.0 dan 3.5 memiliki CLR yang sama. Dengan demikian, struktur IL juga sama. Adapun fasilitas penambahan kata kunci pemrograman seperti pada LINQ yang sebenarnya lebih mengarah sebagai fitur bahasa pemrograman (programming language feature) sehingga bukan merupakan fitur CLR.

.NET pada sistem operasi selain Windows

Implementasi .NET 2.0 saat ini juga memiliki Mono, perangkat lunak varian yang dapat berjalan di Linux dan UNIX. Mono dikembangkan oleh Ximian, yang selanjutnya diakuisisi oleh Novell. Mono merupakan platform sumber terbuka, berarti semua orang dapat berpartisipasi di dalam pengembangan Mono.


Download Microsoft .NET Framework V 4.0 disini
Sumber : Wikipedia




Jumat, 22 April 2011

Perbedaan Windows 7 32-Bit dan 64-Bit


Kebanyakan dari kita pasti sudah pernah mendengar istilah 32-bit dan 64-bit, terutama bagi pengguna laptop. Tapi kebanyakan dari pengguna tidak mengerti apa maksud dan kegunaan dari sistem komputerisasi 32-bit atau 64-bit ini. Saat ini  Windows  7 sebagai OS teranyar dari Microsoft berhasil mempopulerkan penggunaan sistem 64-bit kepada pengguna rumahan dan otomatis mulai meninggalkan penggunaan komputer 32-bit. Disini akan dijelaskan secara singkat sejarah penggunaan 32-bit dan 64-bit, kelebihan dan kekurangannya.
Sejarah Singkat Komputer 64-bit
Apa yang dimaksud 64-bit? Dalam konteks diskusi tentang komputer pribadi 32-bit dan 64-bit, format XX-bit mengacu pada besarnya register CPU. 
Register disini adalah jumlah penyimpanan yang digunakan oleh CPU ketika CPU tersebut menyimpan data. Hal ini diperlukan untuk mempercepat akses data sehingga kinerja dari komputer tetap optimal. Sehingga jika didasarkan pada besarnya register tersebut, CPU dengan register 64-bit dapat memproses data lebih banyak dibandingkan dengan CPU 32-bit yang lebih cepat dari CPU 16-bit dan 8-bit. Semakin banyak ruangan yang tersedia dalam sistem register CPU, maka semakin banyak juga proses yang dapat ditangani, khususnya dalam hal sistem memori. Sebagai contoh, sebuah CPU dengan register 32-bit, akan memmpunyai plafon sebanyak 232 alamat dalam register, sehingga kecepatan akses-nya juga terbatas hanya sampai 4GB RAM. Ini akan kelihatan besar sekali jika kita terapkan di zaman 40 tahun yang lalu, tapi tidak jika diterapkan pada komputer modern seperti sekarang ini.
Meskipun komputer 64-bit  tampak baru di dunia teknologi, tapi pada sesungguhnya telah ada semenjak beberapa tahun yang lalu. Komputer pertama yang menggunakan arsitektur 64-bit adalah Cray UNICOS, yang disetting untuk digunakan sebagai superkomputer 64-bit (Cray 1 dapat dilihat pada gambar diatas). Komputer 64-bit ini diperkirakan akan ramai menjadi super komputer atau komputer server hingga 15 tahun lagi, dan selama itu, para konsumen secara berangsur-angsur beralih ke komputer 64-bit, padahal pada kenyataannya banyak dari mereka yang sudah menggunakannya. Sebagai contohnya: Nintendo 64 dan PlayStation 2 yang memiliki processor 64-bit.
Di tahun 2000-an, orang-orang dibuat bingung dengan versi 64-bit. Buat apa menggunakan versi 64-bit, sedangkan sedikit sekali driver yang support. Di tahun 2001, kemudian Microsoft merilis Windows XP 64-bit Edition, tapi tetap saja dengan support driver yang terbatas. Tahun selanjutnya, OS X Panther dan Linux Distributions mulai membuat CPU yang support 64-bit dalam beberapa kapasitas. Selama 5 tahun, Mac OS X belum sepenuhnya bisa support 64-bit dengan merilis OS X Leopard. Kemudian, Microsoft membuat versi support 64-bit dengan Windows Vista-nya, tapi tetap saja, minim sekali driver yang support, sampai akhirnya keluarlah Windows 7 yang dapat mem-populerkan proses komputer 64-bit hingga ke pengguna rumahan.
Apakah komputer kita support 64-bit
Ada beberapa cara untuk mengetahui OS yang dipakai 32-bit atau 64-bit caranya gampang klik kanan Computer pada menu Start Program, kemudian pilih Properties. Langkah tersebut akan mengantarkan kita pada menu System Properties , dan versi OS bisa kita lihat pada System type.
Ni contoh laptop odong" saya :D
Mari melihat Kelebihan dan Kekurangannya
Beberapa Kelebihan dari sistem 64-bit :
Kita dapat menambah RAM memori secara gila-gilaan. Berapa lagi? Windows versi 32-bit atau sistem operasi sejenisnya mempunyai kapasitas RAM terbatas, yaitu hanya sampai 4096MB atau 4GB. Sedangkan untuk 64-bit, secara teoritis mampu mendukung sistem RAM kurang lebih sekitar 17 Milyar GBs. Namun secara realistis, karena masalah perizinan dan bukan karena masalah keterbatasan fisik, Windows 7 Home Edition memiliki keterbatas sistem RAM yang hanya mampu mendukung 16 GB, sedangkan Windows 7 Professional dan Ultimate mampu mendukung hingga 192 GB RAM.
Peningkatan efesiensi. Bukan hanya bisa meningkatkan sistem RAM pada sistem kita (tergantung juga motherboard), komputer 64-bit juga dapat lebih efisien dalam hal penggunaan RAM tersebut. Karena sifat dari sistem alamat 64-bit dan bagaimana Windows 64-bit dapat mengalokasikan memori sehingga kita dapat melihat hanya sedikit sistem memori kita yang digunakan oleh sistem sekunder, seperti video card. Meskipun kita hanya memasang jumlah RAM secara double, tetapi terasa lebih dari itu karena efisiensi-nya sistem baru tersebut.
Meningkatnya alokasi virtual memori per proses. Dibawah arsitektur 32-bit, Windows memiliki keterbatasan penggunaan memori untuk menjalankan aplikasi yaitu hanya sampai 2 GB saja, sedangkan game modern, aplikasi photo dan video editing serta aplikasi lainnya membutuhkan memori yang sangat besar. Dengan sistem 64-bit, semua itu bisa diatasi, sehingga secara teoritis kemampuannya dapat ditingkat hingga lebih dari 8TB virtual memori. Itu lebih dari cukup untuk editing Photoshop dan sesi Crysis. Pada penggunaan dan alokasi memori yang lebih efisien diatas, aplikasi-aplikasi dioptimalkan untuk sistem operasi 64-bit, seperti Photoshop dan VirtualBox, yang super cepat dan mengambil keuntungan penuh dari keleluasaan memori dan prosesor yang diberikan kepada mereka.
Nikmati kelebihan sistem keamanannya.Windows 64-bit dengan prosesor modern 64-bit memiliki sistem proteksi atau keamanan tambahan yang tidak tersedit di versi 32-bit. Sistem keamanan ini termasuk hardware D.E.P serta Kernel Patch Protection yang akan melindungi kita terhadap eksploitasi kernel, dan driver-driver yang harus sah secara digital yang dapat menahan driver tersebut dari infeksi virus.
Kerugian komputer 64-bit yang bisa dijadikan bahan pertimbangan:
Kita tidak dapat menemukan driver 64-bit untuk perangkat yang sudah tua meskipun perangkat tersebut sangat penting. Ini merupakan masalah serius, tapi jika hardware yang kita pakai diproduksi pada 1 atau 2 terakhir maka kita tidak akan menemui kesulitan, karena banyak vendor yang menyediakan driver versi 64-bit. Berbeda dengan hardware yang sudah tua, karena para vendor lebih banyak menghabiskan banyak waktu dan biaya untuk mendukung produk barunya dari pada menghabiskan waktu dan biaya untuk mendukung produk lama. Mungkin ini tidak akan masalah untuk mengganti atau meng-upgrade perangkat yang kecil-kecil, tapi bagaimana dengan perangkat yang membutuhkan biaya besar. Nah, hal ini harus menjadi bahan pertimbangan tersendiri.

Motherboard kita tidak mendukung memori RAM lebih dari 4GB. 
Meskipun jarang ataupun tidak terdengar memiliki motherboard yang akan mendukung prosesor 64-bit dari awal, tapi tidak akan mendukung memori RAM lebih dari 4GB. Dalam hal ini, kita masih bisa mendapatkan keuntungan dari prosesor 64-bit tapi kita tidak akan mendapatkan kelebihan-kelebihan seperti yang selama ini didambakan, yaitu akses lebih ke memori. Namun, harga perangkat keras begitu murah akhir-akhir ini, dan mungkin memang saatnya pensiun untuk motherboard lama dan meng-upgrade-nya pada saat bersamaan dengan upgrade OS.
Software legal atau masalah software yang berhubungan dengannya. Tidak semua software beralih ke 64-bit. Tidak seperti Windows versi sebelumnya, Windows 7 64-bit tidak semuanya mendukung aplikasi 16-bit. Jika secara kebetulan kita masih bisa menjalankan aplikasi lama secara legal, maka lupakan untuk meng-upgrade-nya. Karena aplikasinya 64-bit bukan berarti plugin dan extention-nya juga bisa berjalan di 64-bit. Photoshop dan FireFox contohnya, adalah aplikasi yang secara umum mengalami masalah seperti itu. Aplikasi tersedia untuk 64-bit tapi plugin-nya tidak mampu, padahal plugin tersebut juga penting.
Nah bagaimana? mau pake yang 32-bit atau 64-bit? Semua tergantung anda...
Referensinya disini







Rabu, 20 April 2011

Main Game PS2 di PC/Latpop Dengan PCSX2

Langsung saja disimak speifikasi dan Cara Mainkan Game PS2 Di PC Dengan Emulator PCSX di bawah ini Cekidot.


Spesifikasi minimum untuk emulator PS2 :
  • Windows XP/Windows 7/Windows Vista or Linux 32bit/64bit
  • CPU that supports SSE2 (Intel Pentium 4 or AMD Athlon 64 or Faster)
  • GPU that supports Pixel Shader 2.0 (NVIDIA GeForce FX series or ATI Radeon R300 Series)
  • 1GB RAM.
  • Windows XP/Windows 7Windows Vista or Linux 32bit/64bit
  • CPU: Intel Core 2 Duo 2GHz or AMD Athlon 64 X2 2.5 GHz or faster
  • GPU: DirectX 10 (NVIDIA GeForce GTX Series or ATI Radeon HD 2000 Series)
  • 2GB RAM (3GB or more if using Windows Vista or Windows 7)



Spesifikasi yang direkomendasikan untuk emulator PS2 (akan berjalan sekitar 50-60fps)






Software Requirements :

  • NetFramework 3.5 or NetFramework 3.5 SP1 (Windows XP)
  • DirectX9.0c
  • Microsoft Visual C++ Redistributable 2008
  • Microsoft Visual C++ Redistributable 2010

Langkah-Langkah Instalasi PCSX2 0.9.8 :
1. Download PCSX2 0.9.8 disini
2. Double Klik file yang telah didownload, lalu klik Next seperti gambar berikut :




3. Klik Next


4. Klik Close


5. Double Klik shortcut PCSX2 0.9.8 di desktop Anda. Pilih languagenya: English, klik Apply kemudian klik Next


6. Pada baris yg tulisannya PAD kita klik Configure. setelah masuk sub configure pada pojok kiri atas pilih PAD1 untuk pengaturan joystick 1, dan pilih PAD2 untuk pengaturan joystick 2.jika sudah selesai klik OK lalu klik Next. (Sebaiknya anda menggunakan usb joystick agar mudah bermain. Anda juga dapat menggunakan stick playstation dengan menggunakan PS2 ke USB Converter.)



7. Download PCSX2 bios disini

8. Jika ada perintah select bios, maka lakukan SALAH SATU dari 2 langkah berikut:
8a. Letakkan file bios yang telah Anda download di direktori C:\Users\Nama Anda\Documents\PCSX2\bios,(atau tempat anda menginstall PCSX2 tadi) lalu klik Refresh list dan double klik nama bios yang tampil. Terakhir klik Finish.
8b. Hilangkan tanda centang pada tulisan "use default setting". Klik Open in Explorer lalu pilih lokasi folder tempat Anda download bios tersebut. Kemudian double klik nama bios yang muncul. Terakhir klik Finish.



9. PCSX2 sudah bisa digunakan 


10. Cara menjalankannya
  • Jika Anda mempunyai file-file game ps2 dengan format .iso .rng atau format image lainnya, maka klik menu CDVD -> klik Iso -> klik menu CDVD lagi -> ISO SELECTOR -> BROWSE. pilih lokasi file ps2 tersebut yg Anda punya lalu klik open atau double klik file tersebut. Setelah itu klikSYSTEM -> BOOT CDVD (FULL) atau SYSTEM -> BOOT CDVD (FAST)
  • Jika Anda menggunakan dvd PS2, pertama sekali klik menu Config -> Plugin/BIOS Selector -> pada baris CDVD ubah  jd cdvdgigaherz -> OK kemudian klik menu CDVD -> klik Plugin -> klik menu CDVD lagi -> Plugin Menu -> Plugin Setting, lalu anda ganti lokasinya sesuai dengan direktory dvd rom anda. Setelah itu klik SYSTEM -> BOOT CDVD (FULL) atau SYSTEM -> BOOT CDVD (FAST)
  • Jika Anda tidak bisa menjalankannya maka Anda harus update terlebih dahulu DirectX End User Runtime disini (offline installer) atau DirectX End-User Runtime Web Installer disini(online installer) lalu install Microsoft Visual C++ 2008 Redistributable Package (x86) (Link ada di atas)